Senin, 31 Januari 2011 | By: langit varien

TEORI DAN TEKNIK TEATER


haii............teman- teman , maaf yah lama gak posting nih. soalnya lagi banyak tugas kuliah. hehe sebagai gantinya saya posting teori dan teknik teater yang sempat salah satu dari teman- teman minta untuk di posting.
nih saya sudah cari- cari di mbah google dan akhirnya saya dapat, sekarang silahkan teman- teman pelajari..

BEBERAPA PENGERTIAN
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan.


ARTI DRAMA
Arti pertama dari drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas)yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axciting), dan ketegangan pada para pendengar.
Arti kedua, menurut Moulton, drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented inaction).
Menurut Ferdinand Brunetierre, drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.
Menurut Balthazar Vallhagen, drama adalah kesenian melukiskan sifat manusia dengan gerak.
Arti ketiga drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).

ARTI TEATER]
Ada yang mengartikan sebagai “gedung pertunjukan”, ada yang mengartikan sebagai “panggung”(stage). Secara etimologi (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium).
Dalam arti luas teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukkan di depan orangbanyak. Misalnya wayang orang, ludruk, lenong, reog, dulmuluk.
Dalam arti sempit teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layer); Didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.

APA PERBEDAAN DRAMA DENGAN TEATER

Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda ungkapannya.Teater berasal dari kata yunani kuno "theatron" yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai 'dran' yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Didalam seni sastra, drama setaraf dengan jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama.

TEATER SEBAGAI ORGANISASI

Proses Teater merupakan sebuah proses organisasi (bentuk kerja kolektif; di mana segala macam orang dengan segala macam fungsinya tergabung dalam suatu koordinasi yang rapi,dan juga mencakup juga pengertian sampai batas-batas yang sentimentil), seperti hal nya diri manusia itu sendiri, atau layaknya seperti sebuah negara. Keberhasilan suatu pertunjukan teater dapat juga sebagai keberhasilan suatuseni organisasi; baik organisasi penyelenggaraannya (panitia produksi) maupun segi seni-seninya(penyutradaraan, penataan set, permainan, musik dan unsur-unsur lain).

Berikut ini contoh elemen dari sebuah grup teater dalam mengadakan sebuah produksi.
- Pimpinan Produksi
- Sekretaris Produksi
- Keungan Produksi / Bendahara
- Urusan Dokumentasi
- Urusan Publikasi
- Urusan Pendanaan
- Urusan Ticketing atau karcis
- Urusan Kesejahteraan
- Urusan Perlengkapan
-Sutradara
- Art Director / Pimpinan Artistik
- Stage Manager
- Property Master
- Penata Cahaya
- Penata Kostum
- Penata setting
- Perias / Make Uper
- Penata Cahaya
- Penata Musik

Setiap elemen memiliki tugas sendiri-sendiri dan sudah seharusnya untuk bertanggung jawab penuhatas tugas itu (secara profesional). Sebagai contoh seorang urusan pendanaan, ia harus memikirkan seberapa besar dana yang dibuhtuhkan? Dari mana dana itu didapatkan. Begitupula seorang Sutradarayang bertanggung jawab atas pola permainan panggung; (akting pemain, cahaya, bunyi-bunyian, set,property dan lain-lain).

Jikalau kita memandang elemen dalam grup teater, ada kesamaan dengan elemen dalam tubuh kitasendiri; setiap organ tubuh memiliki fungsi sendiri, tetapi saling berhubungan dan tergabung dalamfungsi yang sempurna. Teater ibarat laboratorium kehidupan itu sendiri, seperti yang diungkapkanPeter Brook “Teater akan menjadi tempat yang indah bagi orang-orang yang mabuk dan kesepian,Teater merupakan sebuah tindak budaya, Teater bukanlah tempat untuk melarikan diri ataupun untukmencari perlindungan”.

RUMUSAN TEATER

Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujutkan dalam suatu karya seni suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan kehidupan manusia.
Dari rumusan diatas dapt ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur teater menurut urutannya adalahsebabagai berikut :
1. Tubuh, manusia sebagai unsur utama ( pemeran/pelaku/pemain)
2. Gerak, sebagai unsur penunjang.
3. Suara, sebagai unsur penunjang ( kata/untuk acuan pemeran)
4. Bunyi, sebagai unsur penunjang ( bunyi benda,efek dan musik).
5. Rupa sebagai unsur penunjang ( cahaya, rias dan kostum.).
6. Lakon sebagai unsur penjalin ( cerita,non cerita,fiksi dan narasi ).

WORKSHOP KEAKTORAN
-------------------------------
A. TUBUH

  1. Relaksasi
Realaksasi adalah hal pertama yang haru dilakukan dengan cara menerima keberadaan dirinya. Relaksasi bukan berarti berada dalam keadaan pasif (santai) tetapi keadaan dimana semua kekangan yang ada di tubuh terlepas.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh aktor adalah kebutuhan untuk relaksasi. Baik itu didalam kelas, dalam latihan, di atas panggung, maupun paska produksi. Relaksasi adalah hal yang sangat penting bagi semua performer. Relaksasi bukanlah keadaan menta dan fisik yang tidak aktif,melainkan keadaan yang cukup aktif dan positif. Ini memungkinkan seorang aktor untuk mengekspresikan dirinya saat masih didalam kontrol faktor-faktor lain yang bekerja melawan cara pemeranan karakter yang baik. Jadi, relaksasi adalah hal yang penting dalam upaya mencapai tujuanutama dari seorang performer.

Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian ataupun yang mencampuri konsentrasi seorang aktor atas sebuah karakter, cenderung dapat merusak relaksasi. Aktor pemula biasanya tidak dapat dengan mudah merespons sebuah perintah untuk relak, hal ini disebabkan berkaitan dengan aspek-aspek fisik


kepekaan dan emosi akting ketika berada dihadapan penonton. Dengan kata lain, dalam keadaan rileks,aktor akan menunggu dengan tenang dan sadar dalam mengambil tempat dan melakukan akting. Untuk mencapai relaksasi atau mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik diatas panggung, konsentrasia dalah tujuan utama. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harusdapat mengontrol tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya.Langkah awal untuk menjadi seorang aktor yang cakap adalah sadar dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien.

  1. Ekspresi

Kemampuan Ekspresi merupakan pelajaran pertama untuk seorang aktor, dimana ia berusaha untukmengenal dirinya sendiri. Si aktor akan berusaha meraih ke dalam dirinya dan menciptakan perasaan-perasaan yang dimilikinya, agar mencapai kepekaan respons terhadap segala sesuatu. Kemampuan ekspresi menuntut teknik-teknik penguasaan tubuh seperti relaksasi, konsentrasi, kepekaan, kreativitasdan kepunahan diri (pikiran-perasaan-tubuh yang seimbang) seorang aktor harus terpusat padapikirannya.

Kita menggunakan cara-cara non linguistik ini untuk mengekspresikan ide-ide sebagai pendukung berbicara. Tangisan, infleksi nada, gesture, adalah cara-cara berkomunikasi yang lebih universal dari pada bahasa yang kita mengerti. Bahkan cukup universal untuk disampaikan kepada binatang sekalipun.

  1. Gesture

Gesture adalah impuls (rangsangan), perasaan atau reaksi yang menimbulkan energi dari dalam diriyang selanjutnya mengalir keluar, mencapai dunia luar dalam bentuk yang bermacam-macam;ketetapan tubuh, gerak, postur dan infleksi (perubahan nada suara, bisa mungkin keluar dalam bentukkata-kata atau bunyi).

  1. Gestikulasi

Bahasa tubuh adalah media komunikasi antar manusia yang menggunakan isyarat tubuh, postur, posisidan perangkat inderanya. Dalam media ini, kita akan memahami bahasa universal tubuh manusiadalam aksi maupun reaksi di kehidupan sehari-hari.

  1. Olah Mimik
Perangkat wajah dan sekitarnya, menjadi titik sentral yang akan dilatih. Dalam olah mimik ini, kita akan memaksimalkan delikan mata, kerutan dahi, gerakan mulut, pipi, rahang, leher kepala, secara berkesinambungan.

Mimik merupakan sebuah ekspresi, dan mata merupakan pusat ekspresi. Perasaan marah, cinta, danlain-lain akan terpancar lewat mata. Ekspresi sangatlah menentukan permainan seorang aktor.Meskipun bermacam gerakan sudah bagus, suara telah jadi jaminan, dan diksi pun kena, akan kurang meyakinkan ketika ekspresi matanya kosong dan berimbas pada dialog yang akan kurang meyakinkan penonton, sehingga permainannya akan terasa hambar.

  1. Olah Tubuh
Warming-Up atau pemanasan sebaiknya menjadi dasar dalam pelajaran acting. Melatih kelenturan tubuh, memulai dari organ yang paling atas, hingga yang paling bawah. Latihan ini ditempuh untuk mencapai kesiapan secara fisik, sebelum menghadapi latihan-latihan lainnya.
Olah tubuh bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan pada balet, namun kalau di Indonesia sangat mungkin berangkat dari pencak silat atau tari daerahnya masing-masing seperti kebanyakan aktorcirebon dengan masres (sejenis teater tradisional cirebon) yang banyak menguasai tari topengnya, juga tentu di Bali, Sunda dan banyak tempat yang berangkat dari tradisinya dan kemudian dikembangkanpada tujuan pemeranan,.

Bowskill daalam bukunya menyatakan “Stage and Stage Craft”, yang katanya Apa yang kau lakukan dengan kedua tanganku. Pertanyaan tersebut dilanjutkannya pula dengan Apa yang harus aku lakukan dengan kedua kakiku. Banyak aktor pemula selalu gagal dalam menampilkan segi kesempurnaan Artistik, karena pada waktu puncak klimaks selalu diserang oleh kekakuan, mengalami keteganganurat.

Kekejangan ini memberikan pengaruh buruk pada emosi bagi pemeran yang sedang menghayati perannya, apabila hal ini menimpa organ suara maka seorang yang mampunyai suara baik menjadi parau bahkan bisa kehilangan suara, jika kekejangan itu menyerang kaki maka orang itu berjalan seakan lumpuh, jika menimpa tangannya akan menjadi kaku.

Untuk mengendurkan ketegangan urat ada bermacam cara latihan, dengan melalui latihan gerak, senam, tari-tari. Hingga gerakkan dapat tercipta dengan gerakan artistic, dan dapat lahir dari inter akting (gerakan dalam).

Olah tubuh sebaiknya dilakukan sau jam setengah setiap hari, dalam dua tahun terus menerus, untuk memperoleh aktor yang enak dipandang mata, subjeknya: Senam irama; Tari Klasik, Main anggar, berbagai jenis latihan bernapas, latihan menempatkan suara diksi, bernyanyi, pantomim, tata rias.

B. SUARA

Penguasaan suara dalam seni acting pada dasarnya adalah penguasaan diri secara utuh, karena kedudukan suara dalam hal ini hanyalah merupakan salah satu alat ekspresi dan totalitas diri kita sebagai seorang pemain (aktor). Pengertian ‘penguasaan diti secara utuh’ menuntut suatu keseimbangan seluruh aspek serta alat-alatnya, baik yang menyangkut kegiatan indrawi, perasaan, pikiran atau yang bisa disebut segi-segi dalam dari seni acting, maupun yang menyangkut segi-segiluarnya seperti tubuh dan suara. Ketimpangan akan menghasilkan ketimpangan.

Pernapasan Diafragma

Otot-otot akan berkembang dan menegang ketika kita menghisap napas, hanya bagian inilah yang tegang. Kemudian otot-otot samping bagian punggung pun ikut pula mengembang lalu mengempis saat napas dihembuskan kembali.

Posisi diafragma adalah diantara rongga dada dan rongga perut. Pernapasan melalui diafragma inilah yang dirasakan paling menguntukan dalam berolah vocal, sebab tidak mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernapasandan peralatan suara dan juga mempunyai cukup daya untuk pembentukan volume suara. Keuntungan lain yang diperoleh adalah pada saat ita menahan napas otot-otot diafragma tersebut tegang, ketegangan otot ini justru melindungi bagian lemah badan kita yakni ulu hati. Pernapasan inisangat baik dalam usaha menghimpun “tanaga dalam” yang mengolah vibrasi, karena pernapasan diafragma akan memudahkan kita dalam mengendalikan dan mengatur penggunaan pernapasan.

Berlatih pernapasan banyak ragam dan caranya. Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari cabang-cabang beladiri seperti pencak silat, karate, atau berenang sekalipun. Namun ada beberapa catatan penting yang harus dilakukan untuk tujuan pernapasan dalam pemeranan (acting), yaitu:

Latihan 1.
- Berbaring rata di lantai dan bernapaslah pada posisi tersebut, rasakan tubuh betul-betul rileks.
- Berbaring dilantai, rasakan daya beratnya, pusatkan pikiran ke arah telapak kaki kita, ke ujung-ujung jari, rasakan seluruh pergelangan kaki terlepas. Bayangkan seluruh nadi terisi udara, engsel-engsel lututpun terisi udara biarkanlah tulang paha kita rileks sehingga daging dan otot-otot menjadi satu dengan tulang-tulang. Bayangkan sendi-sendi pinggang dan tuang paha berisi udara sehingga seluruh tubuh tidak lagi memberatkan kaki. Biarkan otot punggung dan perut kita meleleh seperti air, biarkan punggung rileks dan tidak usah memaksakan tulang punggung menjadi rata, biarkan otot-otot seluruh tubuh dan kepala sampai rahang di samping telinga kita rileks hingga gigi kita tidak terkunci juga lidah tidaklah lengket pada bagian atas mulut, rahang menjadi seperti jatuh demikian juga dengan lidah yangtidak saling menyentuh. Biarkan wajah kita terasa berat pada tulang tulang wajah, biarkan pipi, bibir,pelupuk mata seluruhnya rileks.
- Rasakan tubuh kita di lantai melorot rileks tariklah napas secara penuh untuk merasakan sensasi- sensasi yang terjadi pada tubuh kita saat di lantai akibat pernapasan yang alami itu. Ulangi itu terus menerus dengan intens.

Latihan 2
-         Waspadai bahwa ditengah kediaman tubuh kita yang rileks itu akan tidak terelakan sebuah kondisiyang mudah untuk jatuh apabila napas keluar dan masuk dari tubuh, rileks bukan berarti tidak adacontrol terhadap tubuh namun control sering kali membuat kita justru menjadi tegang, jadi pernapasan yang berlangsung alami adalah citra dari rileks itu sendiri.
-         Tariklah napas secara mendalam tanpa paksaan, simpanlah tangan di pundak untuk merasakan dorongan napas pada diafragma.
-         Pada saat udara masuk ke dalam tubuh dan terhisap oleh mulut atau hidung, masuk ke pusat dankeluar kembali, senantiasa merasakan kehangatan udara di dalam tubuh dan dinginnya udara yang kita hisap tersebut.
-         Pada saat merasakan udara yang masuk kedalam tubuh ksenantiasa melakukan penghayatan pada udara tersebut, rasakan rasa lega yang mendalam di dalam tubuh lalu hayatilah udara turun keperut dengan emosi yang selalu terjaga (konsentrasi).
-         Ulangi dorongan kausalitas tersebut dengan latihan yang intensif, emosi terjaga, selalu merasakan bahwa saat latihan kita adalah bagian alam semesta ini.
-         Hal yang paling penting adalah menghindari ketegangan-ketegangan, biarkan seluruhnya bergeraksecara alami dan teratur
Olah Vokal

Vokal (Suara) dan Speech (ucapan) amatlah penting di dalam sebuah pementasan sebuah drama,menurut MAURIZE ZOLOTOV merupakan bagian dari isyarat ataupun symbol, menurutnya adakalimat Emosional untuk menyatakan perasaan dan ada pula kata-kata yang dapat digunakan sebagaisenjata mencapai kekuatan.

Menurut Henning Nelms tentang speech ada lima :
1. Menyalurkan kata-kata drama kepada penonton.
2. Memberi arti-arti khusus pada kata-kata tertentu melalui odulasi suara.
3. Memuat informasi tentang sifat dan perasaaan – pemeranan missal : Tentang umur, kedudukan social, jabatan, kegembiraan, putus asa, kemarahan.
4. Mengendalikan perasaan penonton.
5. Melengkapi variasi.

Tahap Pertama
Pada tahap pertama pada latihan olah vokal , hisap lah udara sebanyak-banyaknya lalu tahan, kemudian hembuskan sambil mengeluarkan suara. Ini dilakukan berulang-berulang.

Tahap Kedua.
Hisap udara melalui melalui dada salurkan ke Rongga dada hisap udara melalui perut, lalu tahansalurkan ke rongga Dada, keluarkan melalui mulut. Sebaliknya dapat dilakukan dengan sebaliknya, apabila tahap sudah dapat dilakukan bisa dilakukan dengan memainkan variasi pernapasan.

Tahap ketiga
Pada tahap ini lakukan laatihan dengan menahan napas sambil berjalan, berlari ini dilakukan berulangkali.

Tahap keempat.
Bernapas di dalam air, dengan menahan beberapa saat lalu di hembuskan dengan melalui teriakan.

Latihan olah vokal melalui latihan speech (ucapan)


1. Diksi
Ucapan, lafal, menentukan suara yang harus dipergunakan. Diksi, lagu (gaya) berata, memberi kualitas kejelasan suara dari sebuah kata yang diucapkan. Latih aga dapat membedakan dengan jelas membedakan antara huruf-huruf p dengan b, t dengan d, k dengan g.




Cobalah :
  1. p----- p----- p------

pp---- pp---- pp-----

ppp-- ppp-- ppp----

pppp-pppp-pppp—

ppppp bbbbb ppppp

  1. b----- b----- b------

bb---- bb---- bb-----

bbb-- bbb-- bbb----

bbbb-bbbb-bbbb—

bbbbb ppppp bbbbb

(tanda garis hubung merupakan ketukan jarak)

Ulang-ulangilah latihan ini. Akan sangat efektif bila dilakukan secara rutin tiap pagi atau sore. Tidak usah lama. Cukup barang sepuluh atau lima belas menit saja.

Coba pula pada huruf-huruf yang lain dengan cara yang sama, hingga semua dapat jelas terbedakan. Gerakan bibir merupakan sesuatu yang amat penting bagi pengucapan yang jelas. Untuk memperoleh hal itu maka gerakan bibir sebanyak mungkin. Aktifkan gerakan bibir.

  1. Tekanan

Tekanan dicapai dengan kontras. Suatu kata dapat diberi tekanan dengan mengubah tempo dan volumenya. Tempo sangatlah penting artinya. Tempo yang terlalu cepat hanya memberi kesan suara ribut. Saja. Kehilangan kandungan makna yang akan disampaikan Kebiasaan bicara cepat itu bias dihilangkan dengan berlatih membiasakan ucapan-ucapan lambat. Mula – mula mengucapkan serentetan kata atau atau kalimat hanya dengan gerakan bibir saja, lambat tanpa bersuara. Sesudah itu dengan bersuara. Demikian berulang-ulang dilakukan.

Kata dapat diberi tekanan dengan merendahkan volume. Misalnya mengucapkan kata dengan lemah dalam saaatu kalimat yang nyaring. Belajarlah memberi tekanan pada suatu kata dengan memberisedikit jeda sebelum dan sesudahnya.

Perubahan dalam pikiran dapat diperlihatkan dengan jeda atau dengan perubahan tiba-tia pada nadaserta volumenya.

  1. Bentuk UcapanSuatu ucapan
Panjang atau pendek umumnya membangun klimaks, maka dari permulaandibangunlah : (1) volume, (2) intensitas emosi, (3) variasi, (4) jarak, kecepatan.

Membangun satu unsure dari keempat unsure di atas secara teknis amatlah sulit. Biasanya baik membangun dengan satu unsure, lalu beralih pada yang lain, atau membangun dalam dua atau tigaunsure sekaligus.

  1. Memuncak
Bila dua pemain atau lebih harus bersama-sama membangun satu reka-rekaan yang disebut topping, memuncak, dipergunakan, maka tiap pemain berkata pada saatu titik tinggi dalam volume, jarak, dan sebagainya dari kata terakhir pemain sebelumnya. Ini mungkin efektif. Tapi menuntut latihan, sebab pembangunan cenderung untuk meninggi begitu cepat hingga ucapan ketiga. Maka satu penanjakan lagi sudah tidak mungkin.

Olah Vokal
Sebagai media ucap dalam berakting, melatih organ suara merupakan hal yang paling pokok.Bagaimana produksi suara kita, dilokalisir dengan baik sesuai dengan kebutuhan peran. Jika aktortekun melatih perangkat suaranya lewat latihan yang benar dan teratur, dia akan lebih mudah dalammemainkan perannya.

(Eka Gandra, Bagi Masa Depan Teater)

Kemampuan Vokal bagi seorang aktor adalah syarat utama agar bisa memainkan peran dengan baik.Dengan laku vocal, pemeran dituntut untuk dapat menjadi perwujudan watak-watak yang nyata.

Vokal sebagai salah satu media pengungkapan ekspresi aktor, merupakan media penyampai informasimelalui dialog. Informasi tentang alur cerita, setting peristiwa, karakter tokoh, emosi, kondisi, usiatokoh dan lainnya. Dan hendaknya tersampaikan secara jelas melalui keterampilan pemeran dalammenyampaikan dialog.

Pencapaian dalam materi ini adalah menciptakan aktor dengan perangkat vokalnya yang efektif danelastis sehingga mampu menyesuaikan takaran volume suaranya dengan kondisi apapun. Ia jugamampu menampilkan variasi-variasi suara dengan baik seolah berbicara seperti kebiasaan sehari-hari,tetapi tanpa kehilangan kesan teaterikal.

Melalui vokal seorang aktor harus mampu menggali kedalaman karakter tokoh dan nuansa dramatic sehingga mampu menggugah imajinasi dan empatik penonton.

Dalam olah vocal, teknik pernapasan adalah sesuatu yang penting karena merupakan sumber tenaga penggerak atau penggetar pita suara kita. Latihan pernapasan kita menjadi stabil dan efektif dalam menunjang  pembentukan suara.

(Eka Gandra, Bagi Masa Depan Teater)

Dilakukan dengan sikap berdiri, duduk atau tidur terlentang. Lemaskan badan selemas-lemasnya,setelah betul-betul lemas aturlah napas seenak mungkin. Tarik napas perlahan sekali (lima detik) lalutahan => himpun napas pada diafragma dalam tempo yang sama dengan waktu menarik napas =>hembuskan perlahan sama seperti menarik napas, kemudian tahan kembali dalam tempo yang samadengan menarik napas, kemudian tahan kembali dalam tempo yang tetap sama => kemudian tarik dan seterusnya berulang-ulang. Latihan ini hendaknya dilakukan setiap hari, semakin lama tempo hitungan diperlambat sesuai dengan kemampuan yang dicapai.

Berlatih dengan menyuarakan a, i, u, e, o pada saat menghembuskan napas. Pada latihan pertamabiarlah dulu pada nada yang tetap kemudian coba dalam nada-nada yang lain, yang lebih rendah ataulebih tinggi. Usahakan agar setiap napas yang keluar benar –benar memproduksi suara sehingga tidak“over”. Agar ada variasi dan tidak membosankan, gerakan tubuh anda seperti seorang pesilat dengangerakan dasar yang mudah saja.

Pengucapan

Untuk dapat berartikulasi dengan baik, dibutuhkan kelenturan alat-alat pengucapan. Artikulasi yang baik, akan dapat dicapai dengan menempatkan posisi yang wajar tetapi dengan penggunaan tenaga efektif dan terkontrol.

Alat-alat tersebut antara lain:

-  Bibir

Sangat berperan dalam membentuk huruf-huruf hiduo dan huruf M-B-P. Latihan dengan membentuk mulut dengan ruang gerak yang maksimal, otot bibir berulang membentuk bunyi U-A-U-I-U-A-O-E. Pada saat menyuarakan huruf u bibir dibentuk mengkerucut tarik semaksimal mungkin kedepan. Pada bentuk O, bibir membuat bulatan dan jangan lupa tarik bibir kearah depan tetap diperhatikan. Padabunyi A, bibir seolah pada posisi menguap membentuk lonjong maksimal. Pada bentuk bunyi I, bibirseolah ditarik pipi ke samping sehingga mulut nampak pipih. Lakukan latihan ini berulang-ulang mulai dengan tempo membentuk lambing-lambang bunyi, percepatan temponya semakin cepat dan cepatlagi. Lakukan latihan dengan menyuarakan gabungan huruf mati dengan huruf diatas, menjadi MU-BA-PU-MI-BU-PA-MO-BE berulang-ulang dari lambat ke sedang dan cepat. Lakukan dengan diiringilatihan dan pernapasan.


-         Lidah

Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi huruf-huruf mati seperti C-D-L-N-R-S-T dan lainnya.Lidah yang lincah akan dapat menentukan pembentukan lafal yang baik, tepat dan jelas. Latihan-latihan dimaksud untuk mencapai tingkat kelenturan sehingga lidah tidak saja lemas dan lincah tetapi juga mempunyai kemampuan seseorang yang mengalami kesulitan dalam membentuk bunyi R dan T.
Latihan lidah:

- Menjulurkan dan menaril lidah berulang-ulang

- Menjulurkan dan menarik ke atas => bawah, samping kanan => kiri dan kemudian menjulurkannyauntuk membuat gerakan berupa lingkaran.

- Tempelkan ujung pada gigi seriates lalu dorong lidah keluar, tempelkan ujung lidah pada gigi serribawah lalu doronglah lidah keluar, lakukan berulang-ulang.

 - Tutup mulut lalu bunyikan Bberrrrrrrrrrrrrrr, Trerrrrrrrrrrrr.

-         Rahang
Membantu pembentukan rongga mulut.Lakukan latihan-latihan seperti ini:- Tutup dan buka mulut selebar mungkin, berulang-ulang.- Doronglah rahang bawah ke muka lalu buka ke bawah lalu tarik kea rah dalam/ leher lalu tutupmulut, rahang rapat, dorong ke muka kembali dan lakukan seterusnya berulang-ulang semakin cepat.- Gerakan rahang bawah ke kanan dan kiri.- Buat lingkaran dengan rahang arah bergantian ke kanan dan ke kiri.- Ucapkan dalam satu helaan napas hitung berapa pengulangan bunyi: wawawawawawawawa,yayayayayayayayayaya

-         Langit-langit
Terdiri dari langit-langit keras dan langit-langit lunak, merupakan bagian penting dalam pembentukansuara maupun pengucapan. Selain itu, langit-langit berperan juga sebagai dinding resonator padarongga mulut. Latihan:

- Tutup mulut berbuatlah seakan-akan anda sedang berkumur, buka rahang bawah tetapi bibir tetaprapat, tekan langit-langit ke atas dank ke bawah pula.

-         Tutup mulut dalam keadaan rapat, kemudian lakukan seolah anda mengucapkan bunyi M, B, K, N,NG, D, dan lainnya. Saat melakukan ini dapat dirasakan langit-langit bergerak ke atas dan kebawah. Setelah seluruhnya peralatan pernapasan dan peralatan pengucapan kita latih dengan baik,barulah kita mencoba dengan membaca dialog. Bacalah dengan volume yang sedang dan rasakannpula dorongan napas diafragma, arahkan pembentukan suara ke resonator yang dirasakan paling tepat. Misalnya ke rongga resonator dada, mulut atau hidung.



Pembentukan Suara
Napas yang keluar melalui Trachea sesampainya pada larynx akan menggetarkan pita suara, dankarena getaran itu timbulah suara. Namun demikian suara tersebut baru akan terdengar baik bilamanaterlah beresonansi pada salah satu resonator, baik rongga mulut, rongga hidung atau rongga dada.

Misalnya, kalau bentuk rongga mulut bulat maka suara yang diproduksinya akan bulat pula, tetapikalau rongga mulut ditarik melebar kesamping maka suara yang diproduksi akan terdengar‘cempreng’. Seorang aktor harus lebih menekankan pemberian karakter pada suaranya. Mengolahtexture dan warna suara yang sesuai dengan peran yang dimainkannya.

Seorang aktor juga harus bisa mengolah beberapa warna vokal sesuai tuntutan scenario, seperti:
- Menaikkan dan menurunkan volume suara.
- Meninggikan dan merendahkan frekwensi nada bicara.
- Mengatur atau mengolah tempo pengucapan.
- Mengatur atau mengolah warna dan texture suara.

Latihan 1:
- Tariklah napas dan keluarkan seperti angina.
- Tariklah napas dan keluarkan seperti suara angina itu sendiri, rasakan efek napas tersebut pada langit-langit atas mulut, lidah dan pembentukannya.
- Tariklah napas dan keluarkan dengan suara seperti seolah sedang berbisik, rasakan bagaimana kandungan napas dan suara yang keluar.
- Tariklah napas dan keluarkan dengan teks dan seolah suara itu menyerupai angina.
- Seluruh latihan ini dilakukan secara alami dan intens.

Latihan 2 :
- Tariklah napas dan keluarkan seperti suara binatang berkaki empat (bayangkan harimau, ajah, anjing,kucing dan lain sebainya).
- Tariklah napas dan keluarkan seperti suara jenis unggas (bayangkan menjadi burung, ayam, bebek,dan lain sebagainya).
- Seluruh latihan ini dilakukan secara alami dan intens.

Latihan 3 :
- Cobalah kata-kata apa saja dari mulut.
- Cobalah berdialog improvisasi aa saja keluar dari mulut.
- Cobalah baca beberapa teks lakukan dengan alami dan bertahap lewat vibrasi yang volumenya ditambah.
- Lakukan observasi suara manusia dan tirulah laku perannya (how old I am: rasakan sensasi-sensasiusia yang ditiru pada teknik suara).
- Cobalah acting dengan teks.
- Hindari ketegangan-ketegangan.
Berikut ini catatan-catatan yang dibuat oleh Frans Marajinen dari “Institut des Arts Spectaculaires”(INSAS) di Brussell selama kursus yang diadakan oleh Jerzy Grotowsky dan sahabatnya, Ryszard

Cieslak, pada tahun 1966.

Dengan membandingkan latihan-latihan tahun 1959-1962, memang ada perubahan yang dapat dicatat yakni dalam orientasi dan objek latihan yang merupakan hasil kerja beberapa tahun sebelumnya.

Dalam pengantarnya, Grotowsky menjelaskan bahwa hubungan antar penonton dan aktor adalahpenting. Dengan dasar pemikiran ini, dia memulai pelajaranya dengan semboyan: “Inti teater adalah aktor, perbuatan-perbuatannya, dan apa yang dapat ia capai”. Skema pelajarannya dan berbagai macam latihan adalah didasari atas pengalaman secara metodik menuju kepada teknik-teknik aktor dan kehadirannya secara fisik di atas panggung.

Latihan-latihan Vokal
Untuk memulainya, Grotowski membuat beberapa tanda tentang sikap yang disesuaikan dengan kerjaseseorang. Ia minta keterangan yang mutlak kepada siapa saja yang hadir dalam ruangan, baik aktormaupun penonton. Ketawa haruslah ditahan pada bagian permulaan latihan nampak seperti permainansirkus. Mereka yang tidak biasa dengan metode tersebut hendaknya menerima impresi ini, tapisecepatnya orang akan memahami apabila ia telah menghadiri beberapa latihan dan melihat hasil yangdicapai. Penonton dalam hal ini adalah mereka yang tidak ambil bagian aktif dalam latihan, dan mereka harus “tidak terlihat dan tidak terdengar” oleh murid-murid.

Stimulasi atas Suara
Setiap aktor memilih teks dan ia bebas untuk membacanya, menyanyikannya atau bahkan dengan teksitu ia boleh berteriak.

Latihan ini dilakukan secara serempak. Sementara itu Grotowski berjalan keliling diantara mereka, sekali-sekali meraba dada, punggung, kepala atau perut si murid ketika ketika ia sedang membaca. Tidak satu bagianpun yang terlewat dari perhatian Grotowski.

Setelah latihan ini selesai, dia menununjuk empat orang. Yang lain kembali ketempat duduknya masing-masing untuk melihat perkembangan teman-temannya. Mereka tidak boleh bersuara.

Grotowski menempatkan satu orang di tengah-tengah. Aktor membaca semuanya dengan suara yang secara berangsur-angsur ditambah volumenya. Kata-kata disuarakan kembali dengan mantap, langit-langit seakan-akan tengkorak bagian depanlah yang sedang berbicara. Kepala jangan terkulai kebelakang sehingga menyebabkan laring tertutup. Melalui echo langit-langit menjadi kawannberdialog yang akan mengambil bentuk pertanyaan maupun jawaban (selama latihan Grotowskimemimpin murid-muridnya dengan aba-aba tangan, mengelilingi ruangan). Selanjutnya, dimulailah percakapan dengan tembok, juga secara improvisasi. Di sinilah bukti bahwa echo adalah jawaban.Seluruh badan merespons terhadap echo . Suara asli masuk dan keluar melalui dada.

Kemudian suara ditempatkan di perut. Dalam acara ini percakapan dilangsungkan dengan lantai.Kedudukan badan: “seperti seekor sapi gemuk”

Catatan: Grotowski menekankan bahwa selama latihan pikiran harus dikosongkan. Murid-muridmembaca teks tanpa berpikir dan tanpa pause. Grotowski akan menyetop setiap kali ia melihat adamurid sedang berpikir dalam latihan.

Suara latihan diperlihatkan, secara berurutan:
1. Suara kepala (menghadap kelangit-langit).
2. Suara Mulut (seakan berbicara pada udara di hadapannya)
3. Suara occipital (menghadap langit-langit tepat di atas aktor).
4. Suara dada (diproyeksi di depan aktor)
5. Suara perut (menghadap kelantai)

Suara keluar dari kedua belah bahu(menghadap langit-langit tepat diatas aktor); the small of the back(menghadap ke dinding di samping aktor); bagian lumbar (menghadap kelantai, dinding dan ruangdisampingnya)

Grotowski tidak membiarkan aktor beristirahat sebentarpun. Ketika aktor sedang membaca, ia berkeliling membaca stimulasi dan “mremas” bagian tertentu badan murid, sehingga melepaskanimpuls-impuls yang terbawa oleh suara.

Ritme latihan sangan cepat. Seluruh tubuh harus diikutsertakan walau hanya untuk latihan vokal saja.Suatu latihan relaxation terdiri dari improvisasi percakapan dengan tembok, sepenuhnya bebas daritensi. Murid harus secara tetap menyadari bahwa echo harus selalu ditangkap.

Sungguh menakjubkan bagaimana Cieslak pemain utama dan teman dekat Grotowski selalu memberikan contoh dan melihat banyak latihan serta mengikuti perkembangan murid-murid dengan penuh latihan.

Latihan “Macan”
Latihan ini untuk membuat si aktor secara penuh tampil dan dalam waktu yang bersamaan, menyusunsuara parau dalam acting.

Grotowski ikut serta dalam latihan ini. Ia memainkan seekor macan yang sedang menyerangmangsanya. Murid-murid (mangsanya) bereaksi, meraung seperti macan.

Itu bukanlah sekedar meraung. Suaranya haruslah didasarkan pada teks, dan mempertahankan terusseperti itu adalah penting sekali dalam latihan ini.

Grotowski : “Sini, lebih dekat …teks…teriak… saya adalah seekor macan, bukan kau…. Saya akanmenelan kau….”
Dalam hal ini ia mendorong murid-murid untuk memasuki permainan secara penuh. Sungguh hebat bagaimana murid-muridnya kemudian mengikuti latihan ini. Sekarang semua perasaan malu-malu menjadi lenyap. Kekurangannya hanyalah karena belum terbiasa dengan teks, dan memang dalam improvisasi, kata-kata tidak timbul secara mudah.

Tiba-tiba Grotowski menginterupsilatihan (tidak disadari beberapa murid dalam hal ini menunjukanbahwa mereka benar-benar secara total adalah jelas dimaksudkan untuk “mengistirahatkan” organ-organ suara. Grotowski menganggap bahwa “vokal relaxation” adalah sangat penting , terutama bagimereka yang berlatih untuk pertama kalinya. Organ-organ ini suara belum terbiasa digunakan dengancara iin. Cara pendidikan Grotowski yang keras nampak dalam kenyataannya bahwa murid-muridmengalami kesulitan menahan latihan. Mereka tidak memperhatikan penonton yang mana hal itumerupakan suatu yang luar biasa dalam keseluruhan proses latihan.

Latihan “Kingkong”
Inti dari latihan ini adalah mengulang-ulang ucapan kata “King” pada nada yang sangat tinggi dan tempo yang sangt cepat, dengan seluruh rentetan variasi dari nada rendah ke nada tinggi.Akhirnya suara ke luar dari occiput yang sementara adalah Grotowski memperoleh hasil yang luarbiasa dengan improvisasi kata ini pada nada yang lebih tinggi.
Setelah kira-kira lima menit, ataspetunjuk Grotowski, murid-murid mencapai skala vokal yang tinggi dan nampak bagi mereka sebagaisesuatu yang baru. Kami mendapatkan keadaan itu karena banyak wajah-wajah murid yang nampaksurprise.

Latihan “La-La”
Latihan dimulai dengan berjalan keliling serta menyanyikan “la-la” kemudian Grotowski merebahkan diri, terlentang diri, terlentang di atas lantai. Lalu “la-la” di ulang dengan menghadap ke langit-langit, dinding dan lantai sebagai alternatip suara kepala, perut dan dada.Grotowski berpesan agar mereka melonggarkan perut dan mendorong resonator yang terletak di perut.Setelah latihan ini, murid-murid tetap terlentang di atas lantai untuk beberapa saat, istirahat secarapenuh.

(Catatan: Hasilnya sunggu luar biasa. Bahkan setelah pelajaran pertama suara murid-murid bisamencapai intonasi yang sebelumnya tidak pernah mereka sangka dapat mereka miliki).

Grotowski memulai lagi dengan serangkaian latihan-latihan sama seperti yang diberikan kepada muridyang pertama.
1. Simulasi vokal keluar dari resonator-resonator yang berbeda
2. Suara kepala (menghadap kelangit-langit).
3. Suara Mulut (seakan berbicara pada udara di hadapannya)
4. Suara occipital (menghadap langit-langit tepat di atas aktor).
5. Suara dada (diproyeksi di depan aktor)
6. Suara perut (menghadap kelantaiSuara-suara yang keluar dari:
a. sepasang bahu (menghadap kelangit-langit di samping aktor)
b. the small of the back (menghadap dinding disamping aktor)
c. the lumber region (menghadap lantai, dinding dan ruangan di sampingnya)

Latihan BerikutnyaMeong kucing dengan daya penyampaian yang paling luas dari:
a. Intonasi
b. nuanasa-nuansa
c. pitchTiba – tiba

grotowski kembali kepembicaraan teks secara normal/ biasa Macan Ekspresi suara dalam bentuk ruangan macan. Ada tanda-tanda kemajuan yang nampak kalau dibandingkan dengan yang sebelumnya. Latihan vokal sekarang dibarengi dengan gerak mengendap-endap, jumpalitan dan mencakar-cakar. Grotowski tidak ragu-ragu mempelajari dari pengalaman tentang kebutuhan murid-murid sehingga memungkinkan penyerahan diri mereka secara penuh dalam latihan.

C. JIWAJiwa
Proses pertama transformasi atau penjiwaan terhdap peran, adalah memberi focus kepada energi yangsudah dimiliki oleh si aktor. Dia harus mengendalikan dirinya menuju satu tujuan tertentu. Usahamemfokuskan energi itu adalah usaha menyerahkan diri sepenuhnya kepada aksi dramatis sesuaituntutan naskah, dimana ia mampu menentukan pilihan-pilihan aksi selaras dengan keyakinannya terhadap tokohnya.

KonsentrasiPengertian : konsentrasi secara harfiah berarti memfokus, sehingga dalam konsentrasi, kepekaan siaktor dapat mengalir bebas menuju satu titik atau bentuk tertentu.Persiapan seorang aktorSeorang aktor harus punya pusat perhatian (konsentrasi) dan bahwa pusat ini seyogyanya tidak beradadi tengah tempat latihan. Makin menarik pusat perhatian, makin sanggup ia memusatkan perhatian.Jelas sekali sebelum anda sanggup menetapkan titik perhatian yang sedang dan yang jauh, terlebihdahulu anda harus belajar bagaimana caranya memandang dan melihat benda-benda di area set.

Aktor yang berada di area set, menghayati suatu kehidupa yang sejati atau imajiner. Kehidupan abstrakini perhatian dalam diri kita. Tapi ia tidak mudah untuk dimanfaatkan, karena ia sangat rapuh. Seorang aktor harus juga seorang pengamat, bukan saja dalam memainkan peran di atas pentas atau sebuah film, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan keseluruhan dirinya ia harus memusatkanpikirannya pada segala yang menarik perhatiannya . Ia harus memandang sebuah objek, bukan lain, tapi betul-betul dengan mata yang tajam.

 Jika tidak, maka seluruh metode kreatifnya akan ternyatamengembang dan tidak punya hubungan dengan kehidupan. Umumnya orang tidak tahu bagaimanacaranya mengamati tarikna wajah, sorotan mata seseorang dan nada suara untuk dapat memahamipikiran lawan bicara mereka. Mereka tidak bisa secara aktif memahami kebenaran kehidupan secarakompleks dan juga tidak sanggup mendengar kan sedemikian rupa, hingga mereka dapat memahamiapa yang mereka dengar.Jika mereka dapat melakukan ini, kehidupan ini akan jauh lebih baik, lebih mudah dan kerja kreatifmereka akan lebih kaya, lebih halus dan lebih dalam.

Tapi kita tidak bisa memaksakan pada seseorang sesuatu yang tidak dimilikinya, hanya daya yang dimilikinya saja yang bisa ia kembangkan.Bagaimana cara untuk mencapai ini? Pertama, aktor harus belajar melihat, menyimak dan mendengarkan sesuatu yang indah. Kebiasaan ituakan mencerdaskan jiwa mereka dan melahirkan perasaan yang akan meninggalkan jejak-jejak yangdalam pada ingatan emosi mereka.Ambil sekuntum bunga kecil atau selembar kelopak bunga dan cobalah utarakan dengan kata-kata tentang seluk beluk, tekstur, warna dan sifat-sifatnya secara detail. Setelah melalui proses kreatif ini,lalu anda mulai menelaah bahan emosional yang hidup yang paling diperlukan dan dijadikan landasanbagi kreativitas selanjutnya.Kesan-kesan yang diperoleh dari hubungan langsung dan pribadi dengan orang lainnya.

Hubungan inidapat diperoleh hanya kontak batin. Begitu banyak pengalaman batin ini yang tidak bisa dilihat secara inderawi oleh mata, hanya terbayang dalam tarikan wajah, mata, suara dan cara kita bicara dan menggerakan tangan. Tapi sungguhpun begitu, bukanlah hal yang mudah untuk menangkap apa yang terkandung dalam diri orang lain, Karena biasanya orang tidak selalu membukakan pintu hatinya dan membiarkan kita melihat mereka dan baimana mereka sebenarnya.

Makna-makna seperti itu melekat pada pola perilaku yang mengenali dan mampu memanfaatkan aspek perilaku ini secaraefektif.Seorang aktor dituntut untuk dapat memerankan setiap kegiatan disetiap situasi. Tiap karakterpun harus terindividualisasikan dengan hal yang berkenaan pada perilaku. Sebagai tambahan, tiap karakter yang diperankan seharusnya mempunyai perilaku yang umum seperti yang ada di tengah masyarakat.Perilaku luar sebuah rancangan harus ditempatkan semata-mata melalui bagian luar karakternyasajadari harus memiliki arti yang mendalam.

Terakhir, aktor harus bisa mengontrol kecenderungan bahasa non – verbalnya yang mungkin saja tidakcocok dengan karakter yang diperankannya.Observasi dan EmpatiObservasi atau mengamati berarti tanggap akan hal apa saja yang terjadi dalam kehidupan. Tentangmasyarakat, tempat, objek dan segala situasi yang menambah kedalaman tingkat kepekaan seorangaktor.

Ketika mengamati orang-orang aktor seharusnya membuat catatan-catatan ini bisa menjadi dasar karakter yang akan ditemukannya dimasa dating. Ini dapat membantu saat dibutuhkan untuk menciptakan sebuah karakter lengkap dalam sebuah struktur permainan. Sekali sebuah karakter mendarah daging dalam diri sang aktor, hubungan langsung dapat terjadi antara aktor dan penonton. Penonton merasakan apa yang diperankan oleh sang aktor. Sebagai contoh, saat seorang teman kehilangan seseorang yang dicintainya, respons empatinya adalah kita ikutmerasakan penderitaannya. Kekuatan suskes dari pengamatan (observasi) adalah gabungan antara empati dan perhatian intelektual.
Ini artinya seorang aktor harus mengembangkan sesitifitas pada indera: melihat, menyentuh, mencium,mendengar, dan merasakan. Mengenal dan mengingat suatu perasan dalam aktifitas keseharian adalah sangat penting. Untuk mengamati secara benar seseorang harus dapat meraksan dan mengkatagorikan inderanya.

Jadi, indera(senses), perasaan (feelings), dan pengamatan (observation) bergabung menjadi suatu mata rantai sebagai alat pembentuk sebuah karakter. Seorang aktor harus menggunakan kekuatan observasi untuk tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari karakter manusia dalam berjalan, gesture, berbicara dan duduk yang nantinyadapat ditiru saat berada di atas panggung.U
2. ntuk menstimulasi kreatifitas imajinasi.
3. Untuk menggabungkan beberapa kualita yang dapat dipelajari saat mengamati bintang.Keanggunan seekor kucing adalah salah satu contoh dari karakter binatang.

Aksi dan EmosiPengertian:
Emosi adalah segala aktivitas yang mengekspresikan kondisi disini dan sekarang dari organisme manusia dan ditujukan ke arah duniannya di luar. “Emosi timbul secara otomatis” dan terikat dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Aktor tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendririnya lantaran keterlibatannya dalam memainkan peran sesuai dengan naskah.

MotivasiPengertian :
Peran apapun yang anda mainkan harus memiliki tujuan dan motivasi. Dalam keadaan bagaimanapun adalah mustahil untuk melakukan sesuatu yang secara langsung diarahkan untuk mencetuskan suatu perasaan demi perasaan itu sendiri. Kalau hal ini tidak diindahkan, maka anda tidak akan memperoleh apapun. Hanya kedangkalan saja. Jika kita memilih suatu tindakan atau perbuatan jangan menggunakan perasaan dan bathin anda. Jangan mencoba memperlihatkan aksi cemburu atau menyatakan cinta, semata hanya untuk kepentingan perasaan itu aja.

Semua perasaan itu adalah akibat dari sesuatu yang terjadi sebelumnya. Cobalah ingat kejadian sebelumnya itu dalam-dalam dan hasilnya akan datang sendiri. Penggambaran nafsu yang palsu, yang menggunakan gerakan-gerakan konvensional, semuanya ini merupakan kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi.

Tips: Anda harus mampu bermain sesuai dengan pengkhayatan anda sendiri terhadap tokoh, penggambaran artistic dari realita dunia actual kedalam dunia imajinasi. Untuk memperoleh hubungan antara aktordan tokoh yang digambarkan, anda harus mendekatkan pada sumber-sumber yang dekat dengan perasaan dan batin kita sendiri.

Jika hal ini bisa dicapai, maka kita akan merasakan dorongan dan rangsangan dari dalam. Dorongan ini akan mengutarakan dirinya sendiri dalam aksi si tokoh imajiner yang telah ditempatkan di tengah-tengah permainan lakon. Mainkanlah dan anda akan menciptakan kehidupan baru. Kita akan dibawa kedunia bawah-sadar, menyadari hal-hal dalam permainannya yang sebelumnya tidak disadari sama sekali. Ini merupakan rangsangan “dunia bawah-sadar yang kreatif ”yang paling pokok adalah anda telah memainkan dunia bawah sadar kreatif melalui teknik yang disadari.

Setelah ini bisadisatukan dalam pikiran dan imajinasi, barulah anda bisa menciptakan dunia baru dan mulai memainkannya dengan penuh motivasi dan rasa kebenaran artistic.

Dibalik kata-kata, kita memasukan pikiran kita dalam karakter tokoh kehidupannya. Lalu kita filter melalui diri kita sediri seluruh bahan yang kita peroleh dari pengarang dan sutradara. Bahan ini menjadi bagian dari diri kita, baik dalam pengertian spiritual dan fisik, emosi kita jujur dan sebagai hasil kita memperoleh aktivitas yang betul-betul produktif, semuanya berjalin dengan implikasi sebuah lakon.Imajinasi:

Imajinasi adalah suatu cara bagi seorang aktor untuk mendekati pikiran dan perasaan karakter yang akan dimainkan sehingga dia dapat menempatkan dirinya dalam situasi si karakter. Metode ini merupakan proses imajinasi dimana di aktor melakukan identifikasi dengan karakter tokohnya.

Disetiap identifikasi dengan karakter tokohnya, si aktor harus melihat pengalaman hidupnya dan pengalaman hidup yang paling relevan untuk ditransver ke pengalaman hidup yang dimiliki sikarakter. Si aktor harus mampu menyelidiki asal mula dirinya sendiri untuk dapat tulus dan jujur pada realita eksistensi dirinya yang baru. Imajinasi menciptakan hal-hal yang mungkin ada atau mungkinterjadi, sedangkan fantasi membuat hal-hal yang tidak ada, yang tidak pernah ada.

Tapi siapa tahu, suatuhari kesemuanya itu mungkin ada. Bagi seorang aktor, proses kreatif ini dipimpin oleh imajinasinya.Pertama, anda memaksa imajinasi anda, padahal sebetulnya anda harus membujuknya. Lalu, anda coba merenung tanpa suatu objek yang menarik bagimu.

Kesalahan yang ketiga adalah pikiran anda pasif. Dalam imajinasi, aktifitas yang intens sangatlah penting. Awalnya datang gerakan dari dalam,kemudian gerakan luar.Sebelum sutradara memberikan pengarahan dan latihan, anda harus memiliki catatan mengenaigambaran tokoh dan tempat yang akan dijadikan area latihan. Lalu anda harus memiliki suatu gasi gambaran yang batin yang kuat.

Imaji-imaji bain ini akan menciptakan suasana yang sesuai dan mencetuskan emosi, sambil menjaga supaya kita tetap berada dalam batas-batas lakon itu.Mengembangkan imajinasinyaPertama-tama coba ceritakan tentang kehidupan sehari-hari terhadap pengalaman yang paling sensitive. Apa yang paling mudah untuk merangsang perasaanmu, rasa takut dan gembira anda.Jika anda mengetahui betul seluk beluk sifat-sifat anda sendiri maka bagi anda tidak akan sulit untuk mengadaptasikannya ke dalam keadaan imajiner. Karena itu, paparkan beberapa sifat khas, kualitas, perhatian, yang khas yang anda miliki. Anda harus bisa menjawab (kapan, dimana, kenapa,bagaimana) yang anda ajukan sendiri tatkala ia mendorong kesanggupannya untuk menemukan sesuatuyang baru guna membuat gambaran yang lebih jelas dari sebuah kehidupan pura-pura.

Kadang-kadangia tidak perlu melakukan semua usaha intelektual dan disadari ini. Imajinasinya mungkin bekerjasecara intuitif. Sebuah pendekatan secara sadar dan dengan akal pada imajinasi sering kali menghasilkan suatu perasaan hidup palsu yang tak berdarah. Seni acting menghendaki supaya seluruh harkat seorang aktor terlibat secara aktif, supaya ia menyerahkan dirinya, baik bathin maupun lahir,kepada peran yang ia mainkan.

Anda harus merasakan tantangan untuk berbuat, baik secara fisik maupun secara intelektual, karena imajinasi yang tidak punya substansi.………………vvv…………………CIPTA TUNGGAL
cipta bermakna:
pengareping rasa, tunggal artinya satu atau difokuskan ke satu obyek. Jadi CiptaTunggal bisa diartikan sebagai konsentrasi cipta.

1. Cipta, karsa ( kehendak ) dan pakarti ( tindakan ) selalu aktif selama orang itu masih hidup. Pakartibisa berupa tindakan fisik maupun non fisik, pakarti non fisik misalnya seseorang bisa membantu memecahkan atau menyelesaikan masalah orang lain dengan memberinya nasehat, nasehat itu berasaldari cipta atau rasa yang muncul dari dalam. Sangatlah diharapkan seseorang itu hanya menghasilkancipta yang baik sehingga dia juga mempunyai karsa dan pakarti/tumindak yang baik, dan yang bergunauntuk diri sendiri atau syukur -syukur pada orang lain.

2. Untuk bisa mempraktekkan tersebut diatas, orang itu harus selalu sabar, konsestrasikan cipta untuk sabar, orang itu bisa makarti dengan baik apabila kehendak dari jiwa dan panca indera serasi lahir dan batin. Ingatlah bahwa jiwa dan raga selalu dipengaruhi oleh kekuatan api, angin, tanah dan air.

3. Untuk memelihara kesehatan raga, antara lain bisa dilakukan :
a. Minumlah segelas air dingin dipagi hari, siang dan malam sebelum tidur, air segar ini bagus untuksyarat dan bagian-bagian tubuh yang lain yang telah melaksanakan makarti.
b. Jagalah tubuh selalu bersih dan sehat, mandilah secara teratur di negeri tropis sehari dua kali.
c. Jangan merokok terlalu banyak.
d. Konsumsilah lebih banyak sayur-sayuran dan buah-buahan dan sedikit daging, perlu diketahui daging yang berasal dari binatang yang disembelih dan memasuki raga itu bisa berpengaruh kurangbaik, maka itu menjadi vegetarian ( tidak makan daging ) adalah langkah yang positif.
e. Kendalikanlah kehendak atau nafsu, bersikaplah sabar, narima dan eling. Janganlah terlalu banyak bersenggama, seminggu sekali atau dua kali sudah cukup.

4. Berlatihlah supaya cipta menjadi lebih kuat, pusatkan cipta kontrol panca indera. Tenangkan badan (hening) dengan cipta yang jernih dan tentram ( hening ) Bila cipta bisa dipusatkan dan difokuskan kearah satu sasaran itu bagus, artinya cipta mulai mempunyai kekuatan sehingga bisa dipakai untuk mengatur satu kehendak.

5. Buatlah satu titik atau biru ditembok atau dinding ( . ) duduklah bersila dilantai menghadap ketembok, pandanglah titik itu tanpa berkedip untuk beberapa saat, konsentrasikan cipta, kontrol pancaindera, cipta dan pikiran jernih ditujukan kepada titik tersebut. Jangan memikirkan yang lain, jarakmata dari titik tersebut kira-kira tujuh puluh lima sentimeter, letak titik tersebut sejajar dengan mata,lakukan itu dengan santai.

6. Lakukan latihan pernapasan dua kali sehari, pada pagi hari sebelum mandi demikian juga pada sorehari sebelum mandi tarik napas dengan tenang dalam posisi yang enak.

7. Lakuakan olah raga ringan ( senam ) secara teratur supaya badan tetap sehat, sehingga mampumendukung latihan olah napas dan konsentrasi.

8. Hisaplah kedalam badan Sari Trimurti pada hari sebelum matahari terbit dimana udara masih bersih, lakukan sebagai berikut :Tarik Napas Tahan Napas Keluarkan Napas Jumlah10 detik 10 detik 10 detik 30 detik minggu I : 3 kali15 detik 10 detik 15 detik 40 detik minggu II : 3 kali20 detik 10 detik 20 detik 50 detik minggu III : 3 kali26 detik 08 detik 26 detik 60 detik minggu IV : 3 kali

9. Untuk memperkuat otak tariklah napas dengan lobang hidung sebelah kiri dengan cara menutup hidung sebelah kiri dengan cara menutup lobang hidung sebelah kanan dengan jari, lalu tahan napas selanjutnya keluarkan napas melalui lobang hidung sebelah kanan, dengan menutup lobang hidung sebelah kiri dengan jari.Tarik Napas Tahan Napas Keluarkan Napas Jumlah4 detik 8 detik 4 detik 16 detik minggu I : 7 kali10 detik 7 detik 10 detik 27 detik minggu II : 7 kali10 detik 10 detik 10 detik 30 detik minggu III & IV : 7 kali20 detik 20 detik 20 detik 60 detik minggu V : 7 kali

10. Karsa akan terpenuhi apabila nasehat-nasehat diatas dituruti dengan benar, praktekkan samadi pada waktu malam hari, paling bagus tengah malam ditempat atau kamar yang bersih. Kontrol panca indera, tutuplah sembilan lobang dari raga, duduk bersila dengan rilek, fokuskan pandangan kepada pucukhidung. Tarik napas, tahan napas, dan keluarkan napas dengan tenang dan santai, konsentrasikan cipta lalu dengarkan suara napas. Pertama-tama akan dirasakan sesuatu yang damai dan apabila telah sampai  saatnya orang akan bisa berada berada dalam posisi hubungan harmonis antara kawula dan Gusti ALLAH

11. Cobalah lakukan sebagai berikut :
a. Lupakan segalanya selama dua belas detik
b. Dengan sadar memusatkan cipta kepada dzat yang agung selama seratus empat puluh detik.
c. Jernihkan pikiran dan rasa selama satu, dua atau tiga jam ( semampunya)

12.Tujuh macam tapa raga, yang perlu dilakukan
a. Tapa mata, mengurangi tidur artinya jangan mengejar pamrih.
b. Tapa telinga, mengurangi nafsu artinya jangan menuruti kehendak jelek.
c. Tapa hidung, mengurangi minum artinya jangan menyalahkan orang lain
d. Tapa bibir, mengurangi makan artinya jangan membicarakan kejelekan orang lain
e. Tapa tangan, jangan mencuri artinya jangan mudah memukul orang
f. Tapa alat seksual, mengurangi bercinta dan jangan berzinah
g. Tapa kaki, mengurangi jalan artinya jangan membuat kesalahan

13. Tujuh macam tapa jiwa yang perlu dilakukan
a. Tapa raga, rendah hati melaksanakan hanya hal yang baik
b. Tapa hati, bersyukur tidak mencurigai orang lain melakukan hal yang jahat
c. Tapa nafsu, tidak iri kepada sukses orang lain, tidak mengeluh dan sabar pada saat menderita
d. Tapa jiwa, setia tidak bohong, tidak mencampuri urusan orang
e. Tapa rasa, tenang dan kuat dalam panalongso
f. Tapa cahaya, bersifat luhur berpikiran jernih
g. Tapa hidup, waspada dan eling

14. berketetapan hatia. tidak ragu-ragub. selalu yakin orang yang kehilangan keyakinan atas kepercayaan diri adalah seperti pusaka yangkehilangan yoninya atau kekuatannya

15. Menghormati orang lain tanpa memandang jenis kelamin, kedudukan, suku, bangsa, kepercayaan dan agama, semua manusia itu sama : saya adalah kamu ( tat twan asi ). Artinya kalau kamu berbuat baik kepada orang lain, itu juga baik buat kamu, kalau kamu melukai orang lain itu juga melukai dirimu sendiri.

16. Sedulur papat kalimo pancerOrang Jawa tradisional percaya eksistensi dari sedulur papat (saudara empat) yang selalu menyertaiseseorang dimana saja dan kapan saja, selama orang itu hidup didunia. Mereka memang ditugaskan oleh kekausaan alam untuk selalu dengan setia membantu, mereka tidak tidak punya badan jasmani,

tetapi ada baik dan kamu juga harus mempunyai hubungan yang serasi dengan mereka yaitu :
a. Kakang kawah, saudara tua kawah, dia keluar dari gua garba ibu sebelum kamu, tempatnya di timur warnanya putih.
b. Adi ari-ari, adik ari-ari, dia dikeluarkan dari gua garba ibu sesudah kamu, tempatnya di baratwarnanya kuning.
c. Getih, darah yang keluar dari gua garba ibu sewaktu melahirkan, tempatnya di selatan warnanya merah
d. Puser, pusar yang dipotong sesudah kelahiranmu, tempatnya di utara warnanya hitam.Selain sedulur papat diatas, yang lain adalah Kalima Pancer, pancer kelima itulah badan jasmani kamu. Merekalah yang disebut sedulur papat kalimo pancer, mereka ada karena kamu ada. Sementara orang menyebut mereka keblat papat lima tengah, ( empat jurusan yang kelima ada ditengah ). Mereka berlima itu dilahirkan melalui ibu, mereka itu adalah Mar dan Marti, berbentuk udara. Mar adalah udara, yang dihasilkan karena perjuangan ibu saat melahirkan bayi, sedangkan Marti adalah udara yang merupakan rasa ibu sesudah selamat melahirkan si jabang bayi. Secara mistis Mar dan Marti ini warnanya putih dan kuning, kamu bisa meminta bantuan Mar dan Marti hanya sesudah kamu melaksankan tapa brata ( laku spiritual yang sungguh-sungguh )

17. Tingkatkan sembah, menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berarti juga menghormatidan memujaNYA, istilah lainnya ialah Pujabrata. Ada guru laku yang mengatakan bahwa seseorang itu tidak diperkenankan melakukan pujabrata, sebelum melewati tapabrata.
a. Sembah ragaIni
adalah tapa dari badan jasmani, seperti diketahui badan hanyalah mengikuti perintah batin dankehendak. Badan itu maunya menyenag-nyenangkan diri, merasa gembira tanpa batas. Mulai hari ini,usahakan supaya badan menuruti kehendak cipta yaitu dengan jalan: bangun pagi hari, mandi, janganmalas lalau sebagai manusia normal bekerjalah. Makanlah makanan yang tidak berlebihan dan tidursecukupnya saja: makan pada waktu lapar, minum pada waktu haus, tidur pada waktu sudahmengantuk, pelajarilah ilmu luhur yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
b. Sembah cipta
1. Kamu harus melatih pikiranmu kepada kenyataan sejati kawula mengenal Gusti.
2. Kamu harus selalu mengerjakan hal-hal yang baik dan benar, kontrollah nafsumu dan taklukankeserakahan.

 Dengan begitu rasa kamu akan menjadi tajam dan kamu akan mulai melihat kenyataan.Berlatih cipta sebagai berikut :
1. akukan dengan teratur ditengah, ditempat yang sesuai.
2. Konsentrasikan rasa kamu
3. Jangan memaksa ragamu, laksanakan dengan santai saja
4. Kehendahmu jernih, fokuskan kepada itu
5. Biasakanlah melakukan hal ini, sampai kamu merasa bahwa apa yang kamu kerjakan itu adalah sesuatu yang memang harus kamu kerjakan, dan sama sekali tidak menjadi beban Kini kamu berada dijalan yang menuju ke kenyataan sejati, kamu merasa seolah-olah sepi tidak ingat apapun, seolah-olah badan astral dan mental tidak berfungsi, kamu lupa tetapi jiwa tetap eling ( sadar )itulah situasi heneng dan hening dan sekaligus eling kesadaran dari rasa sejati. Ini hanya bisadilaksanakan dengan keteguhan hati sehingga hasilnya akan terlihat.
c Sembah jiwa
Sembah jiwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan rasa yang mendalam menggunakan jiwa suksma yang telah kamu temui pada waktu pada heneng, hening dan eling, ini adalah sembah batin yang tidak melibatkan lahir. Apabila kamu melihat cahaya yang sangat tenang tetapi tidak menyilaukan itu pertanda kamu sudah mulai membuka dunia kenyataan. Cahaya itu adalah pramana kamu sendiri, kamu akan merasa yakin pada waktu bersamadi, kamu dan cahaya itu saling melindungi.

d. Sembah rasa
artinya sejati ( rasa sejati )
1 Kita bisa mengerti dengan sempurna untuk apa kita diciptkan dan selanjutnya apakah tujuanhidupmu.
2. Kita akan mengerti dengan sempurna atas kenyataan hidup dan keberadaan semua mahluk melalui olah samadi atau memahami Sangkan Paraning Dumadi, hubungan harmonis antara kawula dan Gusti layaknya seperti manisnya madu dan madunya, tidak terpisahkan.

Nyinau ngilmu kedah ngertos ilmunipunIlmu bebukanipun sarana pikirNgilmu lelabetan kalian lakuOlehipun sampurna kedah kekalihMenawi sampun lajeng kagunaknyaAdamel uruping sasamyaSamodraning guna agesang

PENGANTAR AKTING DASARTeknik elementer----------------------------------Teknik MunculSeorang aktor Pemeran Muncul pertama kali bahasa inggris di sebut dengan –

TEKNIK OFENTRANCE - , yaitu teknik seorang pemain untuk pertama kalinya tampil di atas pentas dalam satusandiwara satu babak atau satu adegan. Barang kali kemunculannya tatkala pemain-pemain yang lainsudah berada duluan di atas pentas dalam satu adegan, barang kali ia muncul tepat waktu layar di buka, barang kali juga ia munculo pertama kali seorang diri diatas pentas seorang iri seorang diri di atas pentas sebagai pembuka.

Teknik muncul ini penting karena ia lakukan dalam keadaan kesan ( Imprese) menerbitkan ke inginantahuan penonton kepada sang pemain, bagaiman ia melakukan aktifitas penonton akan lebih dapat menikmati dalam bermain. Ketika di dalam naskah “ PANEMBAHAN RESO “ ( W.S Rendra ). Ada adegan pesta pora di Istana, jaga baya terburu-buru dating menghadap Raja membawa surat Panji- Tumbal.
Jagabaya : Yang mulia, hamba menghadap untuk mempersembahkan surat.
Raja Tua : Reso bawa dia kemari.
Reso : baik,yang mulia. Mari kamu ! bicara
Jagabaya : Hamba memimpin pasukan pengawal istana hari ini.

Seorang pasukan menggebu dengankuda. Ia datang dari Tegal Wurung membawa surat panji tumbal untuk Sri baginda, sedang ia sendiri selesai bicara langsung melompat ke punggung kuda, dan setelah mohon maaf karena ia sendiri di buruoleh urusan maha gawat lalu melaju di telan debu.
Raja Tua : bawa kemari surat itu.
Muncul Jagabaya membawa surat Panji Tumbal yang diserahkan kepada raja tua, supaya lebih memberi pendalaman watak permainan maka peranan tersebut harus dapat menyesuaikan alur irama permainan yang sedang – brjalan.
Jagabaya : ( Melangkah beberapa langkah menuju arah ke-arah Raja Tua, dengan tergesa-gesa ).
Jagabaya : yang mulia, hamba menghadapUntuk mempersenbahklan surat( menunggu beberapa saat reaksi Raja Tua )

Didalam naskah “ OIDIPUS REX “ ( Sopholes ) adanya adegan Ratu Jocosta yang keluar dari istana denga tergesa-gesa untuk memisah pertengkaran oidpusdengan creon sambil berseru :
Jocosta : Bencana ! Bencana ! kenapa para pangeran bersenketa, sedang negara dalam bencana.
Akan lebih megesankan lagi apabila pemeran jocosta muncul, dengan setengah berlari sambil berseru
Jocosta : Bencan ! Bencana !( lalu berhenti sekejap dua kejap sambil memandang tajam pada oidipus dan creon sambil maju ketengah-tengah di antara oidipus dan creon sambil mengucapkan sisa kalimat ) kenapa para pangeran bersengketa, sedang negara dalam bencan.

Teknik memberi isi Sebuah kalimat akan terasa mempunyai kesan apabila di beri isi ataupun tekanan, dalam istilah bahasa inggris di namakan:THE TECHNIQUE OF PHRASING.Pada kalimat “ Gayanya itu “. Bisa mengandung bermacam-macam pengertian, jika di ucapkan dengan cara tertentu, dapat menjadi dari orang yang mengucapkan.Ada tiga macam cara memberikan tekanan pada isi kalimat.Pertama dengan tekanan DINAMIK Kedua dengan tekanan NADA Ketiga dengan tekanan TEMPO.

Tekan Dinamik Tekanan keras dalam pengucapan, dalam berbicara biasanya orang akan menekan kata-kata yang dianggap penting.
“ saya akan pergi kekantor ( bukan ke rumah )“ siapa wanita tadi ( bukan laki-laki )“ saya yang mengatakan ( bukannya dia )Tekanan NadaTekan tinggi rendahnya dalam pengucapan suatu kata.

Pada sebuah kalimat:“ Apa “.( bisa merupakan arti pertanyaan dan bisa pula. Dan bisa pula berupa teguran, bergantung dari ucapan ).“ Gila “
( bisa berarti makian, bisa sekaligus pujian).

Tekana nada lebih mencerminkan ISI PERASAAN – dari pada pikiran.Tekanan TempoTekan lambat dan cepatnya mengucapkan sebuah kata dalam kalimat, seperti juga halnya tekanaan tempo sangat berarti apabila ia di pergunakan untuk menjelaskan ISI PIKIRAN. Di dalam suasan SEDIH tempo pengucapan akan LAMBAT. Pada suasana gembira tempo pengucapan akan CEPAT.“ saya muak sekali mendengar kata-katanya “.( tempo di gunakan dengan lambat )“ senang benar saya menerima suratnya “.( tempo di gunakan dengan cepat )teknik memberi Isi yang lainnya dengan mempergunakan ANGGOTA BADAN dan BADAN. Pengguna angguta badan – dan badan ini bisa menjadi GERAK, AIR MUKA, dan SIKAP. Yang dimaksud Gerak; ialah gerakan anggouta badan, pernyataan perasaan dan oikiran melalui gerakan JARI, GENGGAMAN TELAPAK TANGAN, LAMBAYAN TANGAN, BAHU dkk. Dari keseluruhan semua anggota badan, telapak tangan. Jari-jarilah yang piling pokok di gunakan.
Teknik pengembangan Teknik pengembangan dapat di capai dengan menggunakan melalui pengucapan dan jasmani.
Pengucapan :
1. Menaikkan volume suara.
2. Menaikkan tinggi suara.
3. Menaikkan kecepatan tempo suara.
4. mengurangi volume tinggi nada, kecepatan tempo suara.

Menaikkan tempo suara dalam berdialog, dari nada rendah terus naik ke nada tinggi. Tempo kaliamat dapat di cepatkan. Mengurangi volume tinggi kecepatan tempo suara, apabila terjadi anti klimak.
Jasmani :
1. Menaikkan tingkat posisi Posisi jasmani. Kepala menunduk menjadi tengadah. Tangan terkulaimenjadi teracung. Sikap berbaring menjadi duduk. Duduk menjadi jongkok, jongkok menjadi berdiri.
2. Dengan cara berpaling. Memalingkan kepala, tubuh (torso) serta badan.“Aku putramu creon. Jadi selama adil dan bijaksana, aku akan patuh dan setia. Tak mungkin aku menganggap pekawinan pribadi lebih penting dari urusan kepemimpinan negara.”Kalimat-kalimat tersebut dapat di sisi dengan tindakan-tindakan.“Aku putramu creon. Jadi selama anda adil dan bijaksana”.(Memalingkan kepala kearah creon.) aku akan patuh dan setia (sekejab memberikan jeda, lalu memalingkan tubuh) Tak mungkin aku menganggap perkawinan pribadi lebih penting dari urusan kepemimpinan negara.
3. Dengan cara berpindah tempat.Berpindah dari kiri ke kanan, dari belakang ke depan, dari bawah ke atas.
4. Dengan melakukan gerakan anggauta badan. Tanpa melakukan perobahan tempat, pemeranan dapat melakukan pegembangan dengan melalui melambaikan tangan, mengembangkan jari, mengepal tinju, menghentakan kaki, mengagguk-anggukan kepala. Dll.”Jangan lagi menyebut nama Indadid, saripah. Ia sudah sirna dari masa lajang untuk. Lima purnama yang lalu di Bukit Selasih, dia mengguna-gunaaisuntil iparku. Dan sudah berulang engkau lupa. Lain kali janganlah lupa, kau adalah istriku (Kalimat iniwalaupun oleh si pemeran mengucapkan sambil duduk, dapat di lakukan dengan beberapa gerakan.)
5. Dengan air muka. Perobahan-perobahan air muka dapat mencerminkan perkembangan emosi sipemeran TEKHNIK MEMBERI PUNCAK Puncak ialah ujung tanjakan pengembangan, perkembangan adegan-adegan yang memuncak (klimak).

Dibawah ini 4 (empat) cara membina puncak.
1. Dengan menahan INTENSITAS EMOSI.Emosi baru dapat di capai pada tingkat puncak dalam memainkan adegan kejengkelan dan Kemarahan sang pemain harus dapat menahan, demikian pula dengan kegembiraannya yang tidak terlalu tinggi
2. Dengan menahan reaksi terhadap perkembangan ALUR.“Rang Garda seorang mucikari, dia tahu sedang dikejar-kejar oleh Matt Dilon. Dari kota-kekota lain. Ia menyembunyikan diri, tetapi mat dilon selalu menguntitnya. Akhirnya dikota lama Matt Dilon memergokinya di sebuah warung puja sera. Ia tidak bisa menghindar lagi, sekarang ia menghadapi sang seng yang ia takuti, yang selama beberapa purnama selalu merongrong hidupnya. Pemeranan yang memainkan! Rang Garda harus menahan kegugupannyaa sebelum klimaks di kota lama.
3. Dengan teknik bermain bersama
4. Dengan Penempatan pemainTIMINGYang dimaksud dengan timing adalah ketepatan hubungan gerakan jasmani yang berlangsung sekejab dengan kata atau kalimat yang diucapkan.

TEKNIK PENONJOLAN upaya memilah bagian mana yang perlu ditonjolkan senjata teknisnya adalah suara pengucapan dan jasmaninya. takaran peran dalam pemeranan sebagai seorang pemain haruslah mempunyai kejelian dalam memillih atau menapsiran pada warnanaskah. tempo permainan Merupakan cepat atau lambatnya permainan.irama permainan Merupakan gelombang yang naik turun, longgar kencangnya gerakan, atau suara-suara yang terjadidengan teratur. menciptakan peran


Melalui pendekatan imajinatif (spontan daan otomatis) dan terperinci (mengumpulkan keterangan-keterangan)Caranya adalah:
Pertama : Kumpulkan tindakan-tindakan pokok yang harus di lakukan oleh peran yang bersangkutan.
Kesdua : Kumpulkanlah watak sifat sang peran, lalu hubungkan dengan tindakan-tinddakan pokokyang harus di kerjakan, lalu yang mana yang harus ditonjolkan
Ketiga : Carilah pada naskah Ucapan-ucapan yang meskipun tersirat dapat ditimbulkan maksudnya.
Keempat : Carilah pada naskah hal-hal yang mana sifat sifat tersebut untuk dapat kesempatan ditonjolkan.
Kelima : Ciptakanlah gerakan-gerakan air muka, sikap dan langkah yang bisa menyatkan WATAK-WATAK yang termaksud di atas.
Keenam : CIPTAKANLAH TIMING yang tepat agar gerakan tersebut sinkron.
Ketujuh : Dimana diperhitungkan Teknik pengucapan untuk memberikan tekanan daaan penonjolan pada watak tersebut.
Kedelapan : Rancangkanlah garis permainan yang sedemikian rupa, sehingga gambaran tiap perincian watak dapat menurun sesuai dengan aturannya dan pada tindakan yang terkuat hubungan pula pada watak yang terkuat pula. Respon-Respons sangat penting (yang datangnya dari rasa spontan, yang lahir dari jiwa terdalam akting).Pertama respons dengan tanggapan-tanggapan ceritaKedua respons pada tanggapan lingkunganKetiga Tanggapan kepada teman-teman bermain.


-----------------------------------------------------------------------DAFTAR PUSTAKAHamzah Adjib A., Pengantar Bermain Drama, CV Rosda, Bandung.Noer C. Arifin, Teater Tanpa Masa Silam, DKJ, Jakarta, 2005.Iman Sholeh & Rik Rik El Saptaria, Module Workshop Keaktoran Festamasio 3, TGM, Jogjakarta, 2005.

0 komentar:

Posting Komentar